– Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI meminta masyarakat untuk melapor bila mengetahui ada anak yatim, piatu, atau yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena Covid 19. Alasannya mereka berhak mendapatkan bantuan dari pemerintah. Hal ini disampaikan deputi bidang koordinasi peningkatan kesejahteraan sosial, Kemenko PMK, Andy Megantara dalam Rakornas MPS Muhammadiyah, Minggu (10/10/2021).

“Jadi kalau ada yang tau anak yatim, piatu, atau yatim piatu yang belum mendapat bantuan mohon segera disampaikan kepada pendamping sosial, RT/RW, kepala desa/lurah agar mereka mendapat bantuan sesuai dengan haknya,” ujarnya. Andy Megantara mengatakan, saat ini pemerintah melalui kementerian terkait, yakni Kementerian sosial (Kemensos), Kementerian PPPA, Kemendagri, sedang menghimpun data anak anak yang ditinggalkan orang tuanya akibat pandemi. Karena itu dibutuhkan bantuan dari masyarakat untuk melaporkan agar anak anak tersebut terjangkau dan segera mendapatkan akses bantuan dari pemerintah.

“Pendataan ini tidak bisa dilakukan oleh mereka sendiri, justru peran gotong royong masyarakat, termasuk yang akan dilaporkan pada pagi ini untuk melaporkan aparat pemerintah, bila ada anak yang menjadi yatim, piatu, dan yatim piatu karena covid 19 sangat diperlukan,” katanya. Nantinya data yang dihimpun akan dirapikan dan di cross check dengan data yang ada di Dukcapil Kemendagri dan di padukan dengan data DTKS untuk mendapat bantuan dari pemerintah. Andy mengatakan skema bantuan yang telah disiapkan pemerintah salah satu diantaranya program Atensi dari Kemensos.

Bantuan ini berupa tabungan sebesar Rp 300.000/bulan bagi anak anak yang belum sekolah, dan Rp 200.000/bulan bagi anak anak yang sudah sekolah. Adapula bantuan perlindungan anak dari Kementerian PPPA, program kartu Indonesia pintar untuk anak yatim, piatu, dan yatim piatu karena covid 19, serta skema bantuan dari pemerintah daerah. “Yang terpenting adalah pemerintah dan masyarakat sekitar harus hadir, sejak awal anak anak ditinggal orang tuanya, karena anak anak rentan mengalami masalah mental akibat ditinggal orang tuanya sejak dini, itu tidak boleh diabaikan,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *